Monday 13 May 2013

Blind Trip To Moyo Island

Trip ke Pulau Moyo ini bisa dibilang "blind trip" karena hanya bermodal nekat dengan informasi yang minim mengenai Pulau Moyo juga minim budget karena semua serba mendadak tanpa perencanaan yang matang. Kami tidak punya informasi detil kapan dan dari manya penyebrangan dari Sumbawa ke Pulau Moyo. Yang kami tau sebelmunya hanyalah cuma ada satu hotel disana yaitu Amanwana Resort yang harganya jauh bahkan sangat jauh diatas jangkauan kami sehingga kami putuskan untuk mendirikan tenda disana.



Pulau Moyo terletak sekitar 2,5 km di sebelah utara Sumbawa Besar dengan luas 32.044,86 ha dengan jumlah penduduk 1.944 jiwa (sensus 2010). Pulau ini dijadikan Taman Wisata Alam Laut dengan luas 6.000 hektar sejak dikeluarkan surat keputusan menteri Kehutanan dan Perkebunan di tahun 1986 dan dibawah pengendalian Badan Konservasi sumber daya alam Nusa Tenggara Barat. Pulau ini menawarkan keindahan dan keaslian alamnya sehingga menjadi tempat wisata berkelas dunia walaupun namanya masih belum begitu terkenal. Beberapa orang besar seperti Lady Diana dan Mick Jagger pun pernah mengunjungi pulau ini untuk berlibur.

View dari atas Crocodile Head

Kami berangkat dari Mataram menuju Sumbawa Besar menggunakan sepeda motor, setibanya di Sumbawa sudah larut malam dan kami menginap di rumah kerabat salah satu teman kami. Paginya setelah sedikit mendapat informasi mengenai penyebrangan dari pemilik rumah dan juga meminjam perlengkapan masak, kami berangkat ke kampung Muara Kali untuk mencari penyebranan ke Pulau Moyo. Umumnya trip ke Pulau Moyo harus menyewa boat dengan kapasitas 10-15 orang selama dua hari satu malam untuk bisa mengunjugi beberapa spot yang ada disana dengan tarif 1,5 juta. Tarif tersebut kami rasa lumayan berat karena dalam trip ini kami hanya bertiga dengan kondisi kantong tipis jadi kami putuskan menggunakan penyebrangan umum. Ternyata penyebrangan dari Muara Kali menju Desun Labuan Aji di Pulau Moyo tidak setiap hari ada, untungnya saat itu lagi ada jadwal penyebrangan.
Setelah menempuh dua jam lebih penyebrangan akhirnya kami samapai di Dusun Labuan Aji, satu dari 6 dusun yang berpenduduk di Pulau Moyo. Dusun Labuan Aji dihuni warga dari 3 suku yaitu Bima sebagai suku mayoritas sekitar 80%, sisanya dari suku Sumbawa dan Bugis.


Rumah penduduk Labuan Aji berupa rumah panggung

Anak-anak Labuan Aji

Anak-anak Labuan Aji main di dermaga
Di Rumah Kepala Dusun Labuan Aji

Setelah beristirahat dan melaksanakan sholat, kami langsung menuju air terjun Mata Jitu menggunakan ojek selama 30 menit menyusuri jalan kecil yang rusak, berlubang dan berbatu menembus hutan, ladang jambu mete dan juga ladang yang ditanami padi yang hanya bisa tumbuh di musim hujan seperti ini. 
Sungguh sebuah pemandangan yang memukau ada dihadapan kami, sungai dengan air terjun setinggi sekitar 6 meter yang memiliki beberapa tingkatan kecil membentuk kolam-kolam dengan dinding dari endapan kapur yang sangat natural diantara rimbunnya pepohonan dan air yang segar dan berwarna kehijauan.

Air Terjun Mata Jitu

Air Terjun Mata Jitu

 
Air Terjun Mata Jitu

Sungai yang mengaliri air terjun Mata Jitu
Puas menikamti keindahan air terjun Mata Jitu, kami bergegas kembali ke Dusun Labuan Aji karena hari mulai gelap. Kami belum tau harus mendirikan tenda dimana, lalu warga menyarankan kami mendirikan tenda di tepi pantai tidak jauh dari perkampungan karena jika malam hari masih banyak hewan liar seperti babi hutan yang berkeliaran di pinggiran desa.
Dengan logistik yang sangat terbatas, makan malam kami sekedar dengan mie instant dan nasi yang sudah kami bungkus paginya dari Sumbawa Besar. Sembari menunggu mata mengantuk, kami nikmati suasana malam di tepi pantai sambil menyeruput kopi hangat.
Oh iya,  jangan khawatir tidak bisa komunikasi ke luar selama di pulau Moyo karena disini masih tercover sinyal dari salah satu operator.

Malam di Pulau Moyo

Di pulau Moyo banyak spot-spot menarik yang bisa dikunjungi, selain air terjun Mata Jitu juga terdapat air terjun Diwu Mba'i dan air terjun Brang Rea. Untuk menikmati keindahan pantai berpasir putih atau snorkeling dan diving dapat dilakukan di Tanjung Pasir, Poto Jarum, Brang Sedo dan Takat yaitu sebuah atol kecil yang terletak di lepas pantai dusun Labuan Aji yang membentuk pulau kecil jika air laut tidak lagi pasang. Terdapat juga gua Ai Manis yang menjadi sarang ratusan kelelawar.
Sayangnya kami tidak sempat mengunjungi spot-spot tersebut, kami hanya snorkeling di sekitar Dusun Labuan Aji walaupun terumbu karangnya sedikit tapi lumayan bisa melihat ikan-ikan lucu dan juga ada soft coral cantik yang berwarna hijau. 
View dari atas Crocodile Head/Batu Kapal

Crocodile Head/Batu Kapal
Kami rencana pulang di hari kedua tapi ternyata hari itu tidak ada peyebrangan umum menuju Sumbawa, hal itu sempat membuat kami bingung. Sebenarnya saya dan teman satunya lagi bisa saja extend semalam lagi di pulau moyo tapi teman kami yang satu lagi besok harus kembali bekerja. Biasanya ada satu kapal yang nyebrang ke Sumbawa untuk membawa minyak tapi kali ini kapal tersebut tidak menyebrang. Kamipun disarankan untuk menumpang kapal milik Amanwan Resort yang khusus mengangkut karyawannya.
Amanwana Resort memberi kesempatan bagi 3 sampai 5 orang penduduk untuk menumpang kapal yang mengantar atau menjemput karyawannya dari Sumbawa ke Moyo, kami didaftarkan untuk ikut menumapang kapal yang akan berangkat jam 3 sore nanti.
Sambil menunggu jadwal penyebrangan, kami mampir di pantai Batu Kapal yaitu pantai dimana batu karang bersar yang berbentuk seperti kapal, ada juga yang memberi nama Crocodile Head karena bentuknya terlihat juga seperti kepala buaya. Letaknya dekat dengan dermaga Amanwana Resort yang dapat ditempuh menggunakan ojek sekitar 20 dari Dusun Labuan Aji menyusuri hutan dan perkebunan. Di pantai ini airnya cukup jernih, namun kondisi terumbu karangnya sudah rusak enath karena faktor alam atau faktor lain, tetapi ikannya cukup banyak walaupun tidak begitu bervariasi. Dari atas Batu Kapal ini kita bisa melihat indahnya lautan dengan warna biru tosca bergradasi semakin membiru di bagian yang semakin dalam. Dari sini nampak dermaga Amanwana Resort di kejauhan, sesekali lalu lalang speed boat milik resort tersebut mengantarkan tamunya menuju spot lain di pulau Moyo.
Schooling fish di dermaga Amanwana Resort

Kapal Pesiar dari Panama

View di dermaga Amanwana Resort

Dermaga Amanwana Resort

Hari semakin siang, kami berjalan kaki meninggalkan Crocodile Head menuju dermaga Amanwan Resort untuk menunggu kapal yang akan membawa kami kembali ke Sumbawa. Ikan-ikan di sekitar dermaga cukup banyak membentuk schooling yang memukau, mulai dari yang berukuran kecil sampai yang lumayan besar. 
Amanwan Resort sendiri masih terpisah jauh dari dermaganya sehingga benar-benar privat dan tenang, suasana itulah dang diincar para wisatawan yang mengunjunginya. Saat itu nampak kapal pesiar mewah dari Panama bersandar di Amanwana Resort yang membawa rombongan wisatawan dari Rusia yang melangsungkan pernikahan disana.  

Sena, Opick, saya (kiri ke kanan)

Foto bersama backpacker dari Jakarta dan anak-anak Labuan Aji
Akhirnya kapal mulai beraangkat meninggalkan pulau Moyo sekitar pukul setengah 4 sore, hanya sedikit karyawan yang ikut dalam penyebrangan itu ditambah kami 3 orang dan 2 orang lagi backpaker wanita asal Jakarta yang kebetulan sejak berangkat bertemu dengan kami. Dalam kapal disediakan kasur yang memenuhi seluruh bagian kapal baik di lantai atas maupun di lantai bawah, jadi cukup nyaman bagi kami yang kurang istirahat menikmati penyebrangan kembali ke Sumbawa sambil tiduran.. :D

Related Posts:
Pesona Alam Nusa Penida yang Tersembunyi
Perjalanan Panjang Menuju Tanah Impian - Waerebo
Pantai Pura Geger, Ini Baru "Hidden Beach"
2D2N Vacation at "Amazing" Kenawa Island

18 comments:

  1. Pulau nya bagus yak, tapi pnh baca di buku nya trinity ada hal2 mistis gitu waktu dia kesana. Bro ada ngerasain juga ga hal serupa? haha

    http://www.thedreamerblog.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, saya gak sama sekali ngerasain hal2 mistis disana mas. Saya bangun tenda di pinggi pantai tapi aman2 aja.. :)

      Delete
  2. Keren mas, ikan nya banyak banget yaa yg mau sekolah hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya disana ikannya pinter2 soalnya rajin sekolah.. Hehee.. :D

      Delete
  3. Huiii ikannya banyak banget, air terjunnya indaaahhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih ada air terjun lain yang gak kalah indah tapi gak sempat kesana. Thanks udah mampir.. :)

      Delete
  4. 1 kata! KEREN!
    Suatu hari aku pasti kesana! hahahaha
    Makasih infonya yang bikin aku ngiler mas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks mas.. buruan packing langsung berangkat kesana mas.. hehee..

      Delete
  5. Btw kalau dri jkt - ke pulau moyo habis brp backpackeran sob?

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya kebetulan berangkat dari mataram pakai motor, ongkos nyebrang ke sumbawa dari lombok dengen sepeda motor sekitar 40 ribu-an, penyebrangan dengan publik boat dari sumbawa ke pulau moyo 25rb tapi selang sehari penyebrangannya, sewa motor ke air terun 75rb. tapi seperti saya tulis di atas, kalau pakai publik boat cuma bisa ke desa labuan aji, gak bisa ke spot2 lain yg lebh menarik. jadi saya sarankan sewa perahu untuk kesana supaya bisa diantar ke spot2 lain dengan konseksunsi harga sewanya lumayan mahal sekitar 1,5 juta untuk pulang-pergi (2 hari).

      Delete
  6. mas, tendanya bawa sendiri atau disana ada sewa/rent tenda juga? tolong info nya yah om..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tendanya bawa sendiri mas. kalo mau bisa sewa kamar di rumah penduduk untuk menginap.

      Delete
  7. mas dilabuan aji ada penyewaan alat snorkling gak sih? trus boleh gak kita numpang snorkling dipantai batu kapal?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya gak ada penyewaan alat snorkeling disana, bawa sendiri aja. pantai batu kapal area publik gak masuk kawasan hotel amanwana jadi bebas mau snorkeling disana.

      Delete
  8. Bagus Mas tulisannyah, oh ya Mas saya mau tanya untuk sewa kapal yang 1,5 juta itu ada contact personnya gak yah? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasi mbaknya udah mampir.. :)
      Sayangnya sy gak punya cp untuk speed boatnya, tapi di kampung muara kali kita bisa cari yg sewain speed boat kok..

      Delete